Klepon, Kue Yang Mengandung Makna Kecantikan Dari Dalam



(JASMINE Foodnews)  Klepon ramai diperbincangkan beberapa hari belakangan ini. Tapi tahukah Bunda , Bro n Sis , dilansir dari wikipedia.com , Klepon atau kelepon  sendiri
adalah sejenis makanan tradisional atau kue tradisional Indonesia yang termasuk ke dalam kelompok jajanan pasar.

Makanan enak ini terbuat dari tepung beras ketan yang dibentuk seperti bola-bola kecil dan diisi dengan gula merah lalu direbus dalam air mendidih.

Klepon yang sudah masak lalu digelindingkan di atas parutan kelapa agar melekat, sehingga klepon tampak berbalur parutan kelapa. Biasanya klepon diletakkan di dalam wadah yang terbuat dari daun pisang.

Warna klepon biasanya putih atau hijau tergantung selera. Untuk klepon dengan warna hijau, perlu ditambahkan bahan pewarna dari daun suji atau daun pandan.

Kue klepon berasal Indonesia, namun sudah dikenal di Asia Tenggara dan umumnya ditemukan di Indonesia, Malaysia, Brunei dan Singapura.

Di Sumatra, Sulawesi, dan di Malaysia, klepon disebut "onde-onde", sedangkan di Jawa dan bagian lain di Indonesia penganan yang disebut onde-onde adalah bola tepung beras berisi adonan kacang hijau yang dibaluri biji wijen.

Perbedaan penyebutan antara di Jawa dan Sumatra-Malaysia ini sering kali menjadi penyebab kekeliruan dan kerancuan dalam mengartikan onde-onde. Klepon biasa dijajakan dengan getuk dan cenil (juga disebut cetil) sebagai camilan di pagi atau sore hari.

Sejarah Klepon

Camilan tradisional khas Indonesia ini punya sejarah menarik untuk disoal.

Meskipun populer di seluruh Asia Tenggara, klepon kemungkinan besar berasal dari Jawa. Hidangan ini juga disebut sebagai klepon di Belanda. Pada 1950-an, klepon diperkenalkan oleh imigran Indo ke Belanda dan sudah tersedia di toko-toko toko, restoran Belanda dan Cina Indonesia dan supermarket di seluruh negeri.

Di Jawa, klepon, bersama dengan getuk dan cenil, sering dimakan sebagai camilan pagi atau sore. Mereka dikategorikan sebagai kue basah, dan merupakan bagian dari jajan pasar tradisional Jawa (bahasa Jawa untuk "beli pasar" atau "kudapan pasar").

Dikutip dari kompas.com, sejarawan makanan sekaligus dosen Departemen Sejarah Universitas Padjajaran Fadly Rahman
menjelaskan sejarah klepon.

"Kalau tidak mengenal sejarahnya, masyarakat tidak mengetahui jika klepon adalah makanan warisan leluhur yang sudah tua jejaknya di dalam tradisi kuliner Indoneisa,” Jelas Fadly.

Bukti tertulis paling tua yang memuat klepon ada pada naskah atau pusaka Keraton Surakarta yaitu Serat Centhini yang ditulis pada masa awal abad ke-19.

Di dalam Serat Centhini beberapa kali disebukan kata “klepon” sebagai bagian dari hidangan yang dipakai untuk suguhan jamuan makan.

Selain itu juga digunakan sebagai acara ritual seperti selamatan atau pesta perayaan. 

Fadly menduga jika jauh sebelum abad ke-19, klepon sudah menjadi kudapan manis yang diproduksi dan dikonsumsi oleh masyarakat Jawa kuno.

“Kenapa? Karena melihat dari bahan yang digunakan seperti tepung beras, kemudian pandan, gula aren sebagai pemanis makanan ini, kemudian parutan kelapa," ujar Fadly.

Bahan klepon tersebut juga dibuat dari bahan-bahan pangan yang tumbuh di Jawa.
Fadly menambahkan bahwa bahan pangan dari klepon juga dapat digunakan sebagai bahan pangan untuk membuat makanan lain, seperti dawet dan cendol.

Namun walaupun disinggung dalam naskah atau pusaka Keraton Surakarta yaitu Serat Centhini, klepon tidak identik berasal dari Surakarta.

Fadly menjelaskan jika klepon bisa ditemukan di kawasan Nusantara lainnya hingga kawasan Asia Tenggara. Klepon bisa ditemukan di Malaysia dan di Singapura. Di Indonesia sendiri klepon juga bisa ditemukan di Bali, Sulawesi, dan Sumatera.

"Artinya, makanan ini jika dianggap sebagai makanan asli dan khas Jawa untuk konteks tersebut kurang tepat," kata Fadly.

Sebab di kawasan lain juga ada klepon tetapi nama dan penyebutannya berbeda.

Fadly mencontohkan jika di Malaysia dan Singapura penyebutan kudapan satu ini bukan klepon, melainkan onde-onde.

Sementara onde-onde yang dikenal masyarakat Indonesia adalah makanan berbentuk bulat yang dilumuri dengan biji wijen dan isinya berasal dari kacang hijau.

Berbeda dengan klepon yang bagian luarnya menggunakan pewarna dari daun pandan yang dicampur dengan tepung beras dan diisi dengan gula aren.

“Artinya penamaannya saja yang berbeda tapi dalam segi bentuknya sama-sama klepon,” pungkas Fadly.

Klepon sering menjadi kudapan yang wajib disajikan saat acara penting seperti hajatan, selamatan, atau kenduri. Klepon juga biasa menjadi salah satu bagian dari kudapan ritual.

Klepon biasanya disandingkan dengan cucur dan kudapan-kudapan manis lainnya dalam menu ritual

Filosofi dari Klepon



Fliosofi dari klepon bisa bermacam-macam dan tergantung pada masing-masing daerah.

Sejarawan makanan sekaligus dosen Departemen Sejarah Universitas Padjajaran Fadly Rahman, menjelaskan :

“Ada orang menganggap jika filosofi klepon ini menggambarkan kecantikan dari dalam (inner beauty-red) karena ada gula merah di dalamnya," jelas Fadly.

"Hal yang seperti itu sudah biasa, karena masyarakat suka mengotak-atik makna sehingga mengesankan itu adalah filosofinya,” jelas Fadly.

Namun menurut pandangan Fadly sebagai Sejarawan, ia mengatakan jika klepon bentuk keharmonisan masyarakat Jawa kuno pada masa lalu.

Klepon menurut Fadly adalah bentuk ucapan syukur kepada alam yang telah menyediakan bahan pangan untuk dikonsumsi masyarakat Jawa.

Pasalnya,  klepon hampir selalu ada dalam acara selamatan, bersama cucur dan kue-kue tradisional lain.

Selain keharmonisan, klepon mencerminkan bukti kreatifitas masyarakat Jawa dalam seni boga atau seni kuliner.

Keunikan dari klepon menunjukan jika pada dulunya orang sudah berkreasi dengan bahan pangan yang sederhana menjadi sajian yang unik.

“Bisa dilihat klepon itu membungkus gula aren dalam tepung beras yang kenyal dalam bentuk bola atau bulat-bulat kecil, itu sebagai sebuah karya seni kuliner,” kata Fadly.

=====

Anda masih di Jasmine Cake & Cuisine, Toko Cake & Cuisine Online di Indonesia✋😊

Untuk info & pemesanan Cake & Cuisinenya ,
klik aja :

http://bit.ly/JCandCu

Atau telp/WA 08128637867 (Tia), 08128697750 (Wildan)

Simak daftar menunya , klik aja

http://bit.ly/JCandCui

Juga di  ig kita , klappiecakes_ :

https://www.instagram.com/p/B928rViD5cH/?igshid=1egvipau04tjz

 ======

Jasmine Foodnews
dibuat sebagai bentuk kepedulian kita terhadap kuliner di Indonesia terutama yang tradisional dan sudah jarang ditemukan orang. Juga hal-hal yang terkait dengan seputar dunia kuliner




Comments