Steak, Apa Rahasia Kenikmatan Dagingnya?


(JASMINE Foodnews)Steak adalah salah satu westren food yang bisa dengan mudah Bunda, Bro n Sis jumpai di belahan dunia manapun.

Suara "ces" biasa terdengar ketika daging diletakkan di atas panggangan. Steak memang dimasak dengan cara dipanggang atau dibakar sehingga menciptakan aroma wangi yang sangat menggoda selera yang sulit ditolak godaannya apalagi ketika perut kita sedang lapar.

Steak telah lama menjadi hidangan istimewa dan jadi menu favorit banyak orang di dunia. Tapi tahukah Bunda, bahwa steak yang populer di zaman dahulu adalah steak daging rusa? Kalau pingin tahu lebih lanjut ,yuk  kita simak kelanjutan ceritanya ya Bunda, Bro n Sis. 😊👌

Asal Muasal Kata Steak


Dilansir dari viva.co.id, kata 'steak' berasal dari kata dalam bahasa Skandinavia-- 'steik' yang ada di pertengahan abad ke-15 atau 'stickna' dalam dialek bahasa Inggris Tengah.

Referensi pertama The Oxford English Dictionary untuk kata 'steak' adalah irisan daging tebal yang dipanggang atau digoreng.

Sebuah buku masak yang dibuat pada abad ke-15 mencantumkan resep steak yang dibuat dari daging sapi atau daging rusa.

Meski begitu, steak yang populer saat ini ialah steak dari daging sapi. Tetapi banyak pula steak yang dibuat dari daging kerbau, kambing, babi hingga ikan. Khusus untuk ikan, yang biasa dibuat steak ialah daging ikan tuna atau salmon.

Seiring berkembangnya dunia kuliner, apalagi ditambah dengan banyaknya kaum vegetarian yang tidak mengonsumsi daging, muncul berbagai inovasi steak vegetarian.

Biasanya, bentuk steak ini dibuat seperti steak pada umumnya, namun terbuat dari sayur-sayuran, tempe, jamur dan bahan makanan vegetarian lain. Untuk merekatkan bahan-bahan tersebut agar dapat dibentuk, para ahli umumnya menambahkan sedikit tepung roti.

Awal Terbuatnya Daging Steak


Awalnya, steak terbuat dari daging rusa. Namun karena rusa sangat susah ditemukan di beberapa negara tertentu, penggunaan daging rusa diganti dengan daging sapi, kerbau, kambing, babi, hingga ikan. Penggunaan daging sapi pada steak baru dimulai sejak abad ke-18 karena pada saat itu, produksi sapi mulai meningkat dan menjadi simbol kemakmuran bangsa Amerika.

Steak kemudian menjadi tren dan banyak disantap sebagai menu makan malam karena cocok disandingkan bersama dengan wine. Makanya, tak heran jika hingga sekarang steak lebih banyak disantap saat malam hari atau dijadikan menu dinner romantis bersama dengan wine.

Steak sering disajikan bersama dengan aneka macam pilihan saus steak seperti BBQ, saus jamur, saus lada hitam, saus keju, dan lain sebagainya. Tak lupa ada sayuran rebus seperti jagung, buncis, wortel, hingga brokoli, serta tambahan karbohidrat yang terdiri dari kentang goreng atau mash potato.

Di Indonesia, steak diperkenalkan oleh Belanda sewaktu menjajah Indonesia. Waktu itu, steak dikenal dengan nama bistik. Bunda, Bro n Sis mungkin tahu , ada kuliner bistik di Jawa yang penyajiannya mirip dengan steak pada umumnya. Hanya saja, bistik memiliki kuah encer yang mirip dengan kuah semur.

Cara Agar Daging Sapinya Enak  

Steak memang dianggap sebagai hidangan yang cukup mahal. Semakin berkualitas daging sapi yang digunakan, semakin mahal dan lezat steak yang tersaji di piring Anda. Perlu diketahui bahwa semakin lembut daging sapi, semakin sedikit pula waktu yang dibutuhkan untuk memasaknya.

Sebut saja daging wagyu asal Jepang yang memiliki tekstur sangat lembut. Wagyu adalah ras sapi Jepang yang sejak berumur tiga bulan mulai dimasukkan ke peternakan dengan desain khusus.

Peternakan biasanya jauh dari keramaian, sepi, dan tenang supaya sapi bebas dari stres. Suhu di dalam kandang juga dijaga agar tidak dingin atau panas saat terjadi perubahan cuaca. Sedemikian eksklusifnya, bahkan bagi setiap orang yang masuk ke dalam kandang wajib disterilkan supaya sapi tidak kena kuman.

Selain itu, sapi wagyu tidak dikurung di dalam kandang setiap waktu. Mereka diperbolehkan berkeliaran di padang rumput hijau, namun dengan gerak terbatas. Begitu pula dengan makanannya yang hanya terbatas pada dedak, gandum, jerami, jagung dan kedelai. Setiap hari, sapi-sapi ini disikat hingga bersih. Tubuhnya pun dipijat secara rutin dengan sake agar lemak menyebar secara sempurna ke seluruh tubuh.

Semuanya dilakukan agar sapi dalam keadaan rileks saat dipotong sehingga otot atau uratnya tidak tegang dan mengeras sehingga tekstur dagingnya lebih lembut.

Dari seluruh daging wagyu yang termahal di Jepang dan di dunia ialah daging sapi Kobe dari daerah Kobe di Prefektur Hyogo. Daging kobe dikenal akan cita rasanya yang lezat, lembut dan meleleh di mulut serta teksturnya yang menyerupai marmer dalam keadaan mentah.

Di negeri asalnya, daging Kobe tak hanya dibuat steak, namun juga sukiyaki, shabu shabu, sashimi dan teppanyaki.

Cara Memasak Daging Steak

Saking populernya hidangan ini, hampir setiap negara memiliki cara memasak dan saus pendamping hidangan steak mereka. Beberapa cara memasak steak yang populer antara lain memanggangnya di dalam oven, membakar di atas api atau memasaknya dengan metode pan-fried dengan sedikit minyak dan butter.

Daging steak yang dipotong tebal ini tidak diberi banyak tambahan bumbu karena penggunaan daging steak haruslah yang fresh atau segar dengan tekstur daging yang merah dan kadar airnya masih banyak.

Daging cukup dibaluri dengan garam dan merica serta bumbu-bumbu lainnya secara merata. Bumbu yang digunakan untuk memanggang steak biasanya adalah mentega, merica, garam, serta rempah di daerah asal seperti tyhme, oregano, atau bawang putih dan butter. Meski begitu, steak juga sering disajikan bersama saus pendamping mulai dari saus krim, jamur, lada hitam, keju, barbekyu, mustard hingga saus pedas.

Dikutip dari pergikuliner.com, daging steak bisa dimasak dengan lima tingkatan, yakni tingkat rare (hanya matang di luar tapi masih mentah di dalam), medium rare (tingkat kematangan 40%), medium (tingkat kematangan 60%), medium well (tingkat kematangan 80% atau sudah hampir matang), well done (sudah matang).

Amankah Konsumsi Steak Setengah Matang?
Steak dapat dimasak relatif cepat dibandingkan dengan jenis daging lainnya, terutama ketika dimasak pada suhu yang sangat tinggi.

Mengonsumsi steak setengah matang dengan daging yang masih berwarna merah di bagian tengah atau masih mengandung sedikit darah dikategorikan aman dengan catatan, daging yang dimasak benar-benar segar, higienis serta bebas kuman.

Kualitas dan keamanan steak sebagai produk pangan juga diatur oleh hukum. Ada standar pemotongan hingga pengolahan daging sapi yang telah ditentukan. Di Australia, ada standar Akreditasi Daging Nasional. Begitu pula di Kanada, Inggris dan Amerika dan berbagai negara lain

=====

Anda masih di Jasmine Cake & Cuisine, Restaurant Online di Indonesia✋😊

Untuk info & pemesanan Cake & Cuisinenya , telp/WA 08128637867 (Tia), 08128697750 (Wildan)

Simak daftar menunya di  ig kita , klappiecakes_ :

https://www.instagram.com/p/B928rViD5cH/?igshid=1egvipau04tjz

 ======

Jasmine Foodnews dibuat sebagai bentuk kepedulian kita terhadap kuliner di Indonesia terutama yang tradisional dan sudah jarang ditemukan orang. Juga hal-hal yang terkait dengan seputar dunia kuliner

Comments