"Meskipun Thailand dan Malaysia menganggap hidangan ini adalah milik mereka, tanah air sate yang sesungguhnya di Asia Tenggara adalah Jawa, Indonesia. Di sini sate dikembangkan dari adaptasi kebab India yang dibawa oleh pedagang muslim ke Jawa. Bahkan India tak dapat mengakui sebagai asal mulanya karena hidangan ini merupakan pengaruh Timur Tengah."
— Encyclopedia of Chinese & Oriental Cookery( 1988), Jennifer Brennan
(JASMINE Foodnews) Dikutip dari wikipedia.com, Sate atau satai adalah makanan yang terbuat dari daging yang dipotong kecil-kecil dan ditusuk sedemikian rupa dengan tusukan lidi tulang daun kelapa atau bambu kemudian dipanggang menggunakan bara arang kayu. Sate disajikan dengan berbagai macam bumbu yang bergantung pada variasi resep sate.
Daging yang dijadikan sate antara lain daging ayam, kambing, domba, sapi, babi, kelinci, kuda, dan lain-lain.
Sate diketahui berasal dari Jawa, Indonesia, dan dapat ditemukan di mana saja di Indonesia dan telah dianggap sebagai salah satu masakan nasional Indonesia. Sate juga populer di negara- negara Asia Tenggara lainnya seperti Malaysia, Singapura, Filipina
dan Thailand. Sate juga populer di Belanda yang dipengaruhi masakan Indonesia yang dulu merupakan koloninya.
Sate adalah hidangan yang sangat populer di Indonesia; dengan berbagai suku bangsa dan tradisi seni memasak (lihat Masakan Indonesia) telah menghasilkan berbagai jenis sate. Di Indonesia, sate dapat diperoleh dari pedagang sate keliling, pedagang kaki lima di warung tepi jalan, hingga di restoran kelas atas, serta kerap disajikan dalam pesta dan kenduri.
Resep dan cara pembuatan sate beraneka ragam bergantung variasi dan resep masing-masing daerah. Hampir segala jenis daging dapat dibuat sate. Sebagai negara asal mula sate, Indonesia memiliki variasi resep sate yang kaya.
Biasanya sate diberi saus. Saus ini bisa berupa bumbu kecap, bumbu kacang, atau yang lainnya, biasanya disertai acar dari irisan bawang merah, mentimun, dan cabai rawit. Sate dimakan dengan nasi hangat atau, kalau di beberapa daerah disajikan dengan lontong atau ketupat.
Hidangan internasional yang mirip sate antara lain yakitori dari Jepang, shish kebab dari Turki, shashlik dari Kaukasia, chuanr dari Tiongkok, dan sosatie dari Afrika Selatan. Sate terdaftar sebagai peringkat ke-14 dalam World's 50 most delicious foods (50 Hidangan Paling Lezat di Dunia) melalui jajak pendapat pembaca yang digelar oleh CNN Go pada 2011.
Sejarah Sate
Ada sejumlah versi asal-usul sate. Dikutip dari greatnessindonesia.com, sate di perkirakan muncul dari pedagang jalanan yang berada di sekitar jawa pada abad ke-19, faktanya sate memang mulai populer pada abad itu bersamaan dengan pedagang arab, gujarat india dan pedagang muslim lainnya yang datang ke pulau jawa.
Awalnya, masyarakat Indonesia memasak daging hanya dengan cara direbus. Tapi setelah mengenal kebab yang merupakan masakan khas timur tengah, masyarakat Indonesia pun suka makan daging sapi atau kambing dengan cara dibakar.
Jennifer Brennan dalam Encyclopedia of Chinese & Oriental Cookery (1988) rupanya mendukung teori ini meskipun belum terbukti sahih kebenarannya. Brennan mengakui bahwa sate di Indonesia terinspirasi dari pengolahan daging untuk kebab.
Namun, ia meyakini bahwa sate memang berasal dari Jawa dan itu berbeda dengan kebab. Brennan juga menegaskan bahwa Thailand dan Malaysia tidak bisa mengklaim sate sebagai kuliner khas mereka meskipun di dua negara Asia Tenggara itu juga dikenal jenis makanan serupa.
“Meskipun Thailand dan Malaysia menganggap hidangan ini adalah milik mereka, tanah air sate yang sesungguhnya adalah Jawa, Indonesia. Di sini [Indonesia] sate dikembangkan dan diadaptasi dari kebab yang dibawa oleh pedagang muslim ke Jawa," tulis Brennan.
Dalam Buku Balinese Food: The Traditional Cuisine & Food Culture of Bali (2014) , Vivienne Kruger juga menyebutkan , misalnya, menyebut bahwa sate atau satay berasal dari istilah Tamil yakni sathai. Ini untuk menyebut potongan daging yang diasinkan lalu dipanggang dengan tusuk kayu dan dicelupkan ke dalam saus khusus sebelum dimakan.
Tak hanya bangsa India dan Arab yang dikait-kaitkan dengan sejarah sate, Cina pun demikian. Dilansir dari Medium.com, ada juga teori lain yang mengatakan bahwa kata sate berasal dari istilah Minnan –salah satu dialeg bahasa di Cina– yakni sa tae bak yang berarti tiga potong daging. Akan tetapi teori ini diragukan karena secara tradisional sate terdiri atas empat potong daging, bukan tiga. Dan angka empat dianggap bukan angka yang membawa keberuntungan dalam kebudayaan Tionghoa.
Menurut tirto.id , ada juga teori lokal bahwa sate memang berasal dari Nusantara. Konon, pada awal abad ke-15, salah satu murid Sunan Gresik atau Maulana Malik Ibrahim yang bernama Satah sering mengolah daging kambing.
Supaya mudah dibumbui dan dibakar serta dimakan, Satah memotong daging itu menjadi kecil-kecil. Ia lalu menusukkan potongan-potongan daging itu dengan batang bambu kemudian dibakar atau dipanggang.
Orang-orang ternyata menyukai daging bakar bikinan Satah sehingga mereka menyebutnya “daging satah". Lama-kelamaan, pelafalan satah berubah menjadi sate, dan itulah istilah untuk menamakan daging yang dipotong kecil-kecil, ditusuk batang bambu sebelum dibakar.
Dalam syariat Islam, hari raya Idul Adha atau hari raya kurban adalah peristiwa istimewa. Di Indonesia , pada hari raya kurban ini daging kurban berlimpah untuk dibagikan kepada kaum dhuafa dan miskin. Kebanyakan masyarakat muslim Indonesia merayakannya dengan bersama-sama memanggang sate daging kambing, domba , atau sapi.
Warga Tionghoa Indonesia juga mengadopsi dan mengembangkan sate sesuai selera mereka, yaitu sate babi yang disajikan dengan saus nanas atau kecap yang manis dengan tambahan bumbu-bumbu Tionghoa, sehingga sate Tionghoa memiliki cita rasa seperti hidangan daging panggang khas Tionghoa.
Dari Jawa, sate menyebar ke seluruh kepulauan Nusantara yang menghasilkan beraneka ragam variasi sate. Pada akhir abad ke-19, sate telah menyeberangi selat Malaka menuju Malaysia, Singapura, dan Thailand, dibawa oleh perantau Jawa dan Madura yang mulai berdagang sate di negeri jiran tersebut. Nah, pada abad 19 inilah Bunda, Bro n Sis , sate juga menyebar hingga ke wilayah Afrika Selatan, di negara ini sate disebut dengan sosatie.
Orang Belanda juga membawa hidangan ini, dan banyak hidangan khas Indonesia lainnya yang ke negeri Belanda. Hingga kini seni memasak Indonesia juga memberi pengaruh kepada seni memasak Belanda .Sate ayam atau sate babi adalah salah satu lauk-pauk yang disajikan dalam hidangan Rijsttafel di Belanda.
Cara Memasak Sate
Ada banyak resep sate yang ada di dunia. Akan tetapi secara garis besarnya resep sate adalah sebagai berikut. Kunyit atau kecap manis adalah salah satu bumbu penting untuk membumbui daging sate dan memberikan warna.
Daging sate sendiri banyak ragamnya, misalnya daging kambing, ayam, sapi, domba, babi, ikan, udang, cumi-cumi, kelinci,telur puyuh atau jeroan. Beberapa daging adalah daging eksotik yang kurang lazim, seperti daging kura-kura, bulus, buaya, kuda, kadal, dan ular. Daging yang sudah ditusuki dan diberi bumbu baluran rendaman ini, kemudian dipanggang dalam bara api arang hingga matang.
Sate dapat disajikan dengan bumbu kacang atau kecap manis, disertai potongan bawang merah dan mentimun. Disajikan dengan nasi putih panas, ketupat, atau lontong. Sate babi biasanya menggunakan saus berbahan dasar nanas, atau kecap manis.
Sate atau satai banyak ditemui hampir seluruh wilayah di Indonesia. Tidak salah jika sate memiliki peringkat ke 14 sebagai makanan terlezat di dunia dengan rendang berada di puncak pertama. Uniknya sate yang berasal dari Jawa ini ditemui di hampir seluruh daerah di Indonesia dengan cita rasanya yang berbeda.
Sate memiliki cita rasa yang khas dengan bahan dasar aneka daging dari ayam, kambing, hingga kelinci. Uniknya sate memiliki variasi yang berbeda, seperti saos kacang yang gurih salah satunya.
=====
Untuk info & pemesanan Cake & Cuisinenya , telp/WA 08128637867 (Tia), 08128697750 (Wildan)
Simak ig kita , klappiecakes :
https://www.instagram.com/p/B928rViD5cH/?igshid=1egvipau04tjz
======
Jasmine Foodnews dibuat sebagai bentuk kepedulian kita terhadap kuliner di Indonesia terutama yang tradisional dan sudah jarang ditemukan orang. Juga hal-hal yang terkait dengan seputar dunia kuliner
Comments
Post a Comment