Nasi Kuning , Dari Mana Asalnya?


(JASMINE Foodnews) Dikutip dari wikipedia.com, nasi kuning adalah makanan khas Indonesia. Makanan ini terbuat dari beras yang dimasak bersama dengan kunyit serta santan dan rempah-rempah. Dengan ditambahkannya bumbu-bumbu dan santan, nasi kuning memiliki rasa yang lebih gurih daripada nasi putih.

Nasi kuning adalah salah satu variasi dari nasi putih yang sering digunakan sebagai tumpeng. Nasi kuning biasa disajikan dengan bermacam lauk-pauk khas Indonesia.

Khasanah Kuliner Nusantara

Dilansir dari liputan6.com, nasi kuning yang sering dibentuk segitiga seperti gunung atau sering disebut tumpeng, melambangkan gunung emas, kemakmuran hidup serta moral yang luhur. Oleh sebab itu nasi kuning sering disajikan pada peristiwa syukuran dan peristiwa-peristiwa gembira seperti kelahiran, pernikahan dan tunangan.

Nasi kuning sudah jadi bagian dalam khasanah kuliner Nusantara. Khususnya di daerah Jawa, nasi kuning ini sangat populer dan kerap hadir sebagai hidangan dalam acara tertentu. Meski demikian, nasi kuning juga ada di beberapa daerah dengan ciri khasnya masing-masing.

Bondan Winarno, pakar kuliner Indonesia,  seperti yang  dikutip dari medium.com, pernah mengatakan bahwa nasi kuning yang ada di beberapa daerah tersebut awalnya karena ada pengaruh dari Jawa.

“Misalnya (saat saya makan) nasi kuning di Manado. Saya pernah makan di tempat cukup terkenal dan tanya, ternyata keluarganya memang dari Jawa,” kata Bondan beberapa tahun lalu di Senayan City.

Begitu pula dengan nasi kuning khas Banjar. Diakui Bondan, dirinya sempat menanyakan hal yang sama dan ternyata memang ada silsilah keturunan Jawa untuk resep nasi kuning yang dijajakan oleh gerai tersebut.

“Nasi kuning dikenalnya memang ada pengaruh dari Jawa,” pungkasnya.

Asalnya Dari Tanah Jawa

Dilansir dari endeus.com, nasi kuning sesungguhnya memang merupakan makanan tradisional dari tanah Jawa yang sudah berumur ratusan tahun. Nasi kuning sudah ada sejak kerajaan hindu muncul di tanah Jawa.

Agama Hindu mempercayai bahwa dewa dewi banyak yang tinggal di gunung. Di pulau Jawa banyak terdapat gunung baik gunung yang berapi maupun tidak. Masyarakat kerajaan hindu membuat nasi kuning berbentuk kerucut untuk mengungkapkan rasa terima kasih dan untuk memohon keselamatan kepada dewa dewi.

Walaupun nasi kuning berasal dari masyarakat yang beragama Hindu, saat kerajaan Islam mulai muncul di tanah Jawa, masyarakat di pulau Jawa tetap membuat tumpeng untuk mengungkapkan rasa syukur.

Dibuat Untuk Mengungkapkan Rasa Syukur

Ketika agama Islam muncul di pulau Jawa, tumpeng digunakan sebagai ungkapan rasa syukur dan memohon keselamatan kepada Tuhan. Nasi kuning tetap ada di masyarakat pulau Jawa meskipun bukan Hindu lagi yang berkuasa karena menghilangkan tradisi yang sudah melekat dalam kehidupan masyarakat itu sangat sulit.

Dengan adanya nasi kuning dalam perayaan, diharapkan bisa membawa banyak berkah kekayaan dan diberi kemakmuran hidup karena harta yang melimpah.

Nasi kuning biasanya disajikan dengan berbagai lauk pauk seperti telur, abon, kering tempe dan sebagainya. Saat ini nasi kuning tidak hanya digunakan untuk upacara adat saja, anda bisa membuat nasi kuning untuk perayaan ulang tahun kelahiran, ulang tahun pernikahan atau syukuran atas keberhasilan anda dalam dunia pendidikan.

Nasi kuning memilki cita rasa yang manis dan gurih. Jika anda kurang suka makan makanan yang manis, anda bisa makan nasi kuning menggunakan sambal.

Dalam tradisi Bali, warna kuning adalah salah satu dari empat warna keramat yang ada, disamping putih, merah dan hitam. Nasi kuning di Bali , karena itu sering dijadikan sajian pada upacara kuningan.

Kesimpulannya, orang Jawa zaman dulu ternyata memang penuh pertimbangan saat menciptakan dan menyajikan nasi kuning sebagai sajian istimewa. Nasi kuning bukan hanya punya makna baik tapi juga doa untuk orang yang menikmatinya dan merayakan momen bahagia.

====






Comments